
SHARIAHFINANCE.ID-Menjelang HUT ke-2 pada 1 Februari 2023, Dirut Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi, memberikan update kinerja Bank Syariah Indonesia.
Dia menjelaskan, dalam dua tahun ini, BSI telah memiliki aset nomor enam terbesar dari 120 bank yang ada di Indonesia.
Dari sisi penyaluran pembiayaan, BSI berada di nomor enam. Dari sisi pengumpulan dana masyarakat nomor enam, pengumpulan dana murah di nomor lima. Sedangkan dari sisi kontribusi atau margin berada di nomor dua setelah BRI. Kemudian dari sisi profitabiliti kemungkinan BSI juga berada di nomor lima.
“BSI bisa begini, kami tentunya merasakan betapa besarnya dukungan dari masyarakat Indonesia, terutama di Aceh,” kata dia, seperti dipantau dari YouTube BSI, Rabu (25/1/2023).
Selain itu, dia juga memperkirakan, pertumbuhan perbankan syariah pada 2023 di atas rata-rata pertumbuhan perbankan nasional.
“Dana pihak ketiga diperkirakan mengalami pertumbuhan sekitar 11-12%. Pertumbuhan pembiayaan kelihatannya juga akan meningkat yang perkiraannya sekitar 7%-7,5%. Lebih tinggi daripada prediksi pertumbuhan kredit perbankan nasional yang hanya 5%-5,5%,” papar dia.
Terkait Aceh, dia mengatakan, Aceh merupakan provinsi yang sangat unik dan berbeda dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Kekhasan dan keunikan tergambar dari provinsi yang memiliki populasi 5,27 juta jiwa ini merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki status kekhususan atau otonomi khusus, utamanya pada urusan agama, budaya, dan pendidikan.
Kekhususan Aceh yang dapat menerapkan syariat Islam bagi masyarakat Muslim, salah satunya diimplementasikan pada sektor ekonomi. Diberlakukannya Qanun No.11/2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah adalah penegasan komitmen Aceh dalam penegakan dan pengimplementasian ekonomi dan keuangan syariah secara universal-integral, yang pada kuartal III-2022 pertumbuhan ekonominya berkisar 2,13% YoY.
“Kondisi ini juga tentunya menjadi jembatan bagi industri perbankan syariah, khususnya Bank Syariah Indonesia sebagai bank syariah nasional terbesar di Aceh, yang saat ini memiliki 163 outlet yang tersebar di berbagai daerah di Aceh, untuk dapat memaksimalkan perannya dalam memberikan pembiayaan terhadap beberapa sektor ekonomi potensial industri halal di Aceh seperti perdagangan eceran/besar makanan dan minuman, perdagangan eceran tekstil/produk tekstil, perdagangan jasa pertanian, perkebunan, bahan pangan, peternakan, dan masih banyak lainnya,” ucapnya.
Karenanya, BSI membutuhkan masukan serta gagasan-gagasan dari seluruh stakeholders di Aceh untuk bisa bersama-sama dan berkolaborasi membangun iklim investasi yang berkelanjutan. Ini untuk mempercepat pemulihan, pengembangan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di provinsi yang ada ujung barat Indonesia tersebut.
“Kami berkomitmen dalam membangun perekonomian di Aceh, hanya BSI bank yang memiliki kantor perwakilan di Aceh dan mengambil konsep green building. Di Aceh juga UMKM Center BSI pertama dibangun, tempat para pengusaha dan calon pembeli melakukan jual-beli, kami juga membantu pemasaran. Kita sudah memberi banyak pembiayaan untuk Aceh agar masyarakat tidak perlu lagi mencari pembiayaan di luar Aceh,” tutur Hery.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam rangka mempercepat proses kemandirian dan meningkatkan kuantitas berita yang ditayangkan di portal kesayangan Anda ini, kami mengharapkan kesediaan Anda untuk berdonasi melalui:
Bank Syariah Indonesia: (451) 703 908 1002
Terima kasih atas perhatiannya, sekecil apapun perhatian Anda, pasti kami hargai. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Related Posts
Tarik tunai tanpa kartu Bank Muamalat sudah bisa di Indomaret
Bank Muamalat dan Muamalat Institute gelar program CSR
BI ubah pemenuhan giro wajib minimum bagi bank syariah dan UUS
Volume transaksi pengelolaan kas Bank Muamalat tumbuh dua digit
CIMB Niaga Syariah kerja sama pembiayaan syariah dengan UNUSA
No Responses