
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menjalin kerja sama dengan PT Fintek Karya Nusantara melalui Layanan Syariah LinkAja dalam hal pemanfaatan layanan perbankan syariah. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini dilakukan di Jakarta pada Kamis (25/11).
Direktur Marketing LinkAja Wibawa Prasetyawan mengatakan, kerja sama ini terkait dengan pemanfaatan layanan perbankan syariah.
“Insya Allah dengan berjemaah, langkah kita akan semakin dimudahkan untuk memajukan dan literasi digital keuangan syariah di Indonesia,” kata dia, seperti dilansir dari kanal Youtube Layanan Syariah LinkAja.
Wibawa menjelaskan beberapa sinergi yang dilakukan antara LinkAja bersama dengan Bank Syariah Indonesia, yakni terkait dengan program promosi yang mencakup dan tidak terbatas untuk ekstra saldo berkah untuk setiap transaksi top up saldo dan transfer di BSI dan LinkAja.
“Juga terima kasih kepercayaan untuk program disbursement tunjangan karyawan BSI melalui aplikasi Layanan Syariah LinkAja,” ucap dia.
Kerja sama dan integrasi juga dilakukan pada produk penarikan saldo di atm BSI tanpa kartu, membuka rekening online BSI di LinkAja, transfer layanan syariah di LinkAja ke rekening BSI, serta virtual account BSI.
“Serta tentu akan disusul dengan program-program lainnya dalam rangka meningkatkan layanan keuangan syariah,” kata dia lagi.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan mandat yang diterima LinkAja dari stakeholders untuk memajukan inklusi keuangan terutama di market syariah. Makanya, LinkAja sangat beruntung bisa bersinergi dengan Bank Syariah Indonesia.
Hal ini juga sejalan dengan gerakan yang dicanangkan Presiden Jokowi pada 2019, mengenai masterplan ekonomi syariah yang akan menjadikan Indonesia menjadi makmur, mandiri, dan madani dan tentunya Indonesia akan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia.
Sementara Direktur Utama Bank BSI Hery Gunardi berharap, kerja sama ini akan semakin luas. Apalagi tidak mudah mencari fintech payment yang syariah dan memiliki basis konsumen yang banyak.
“Sinergi ini akan jauh lebih baik, apalagi BSI sudah menyelesaikan semua rangkaian merger pada 1 November lalu,” kata dia.
Makanya, BSI siap memberikan support agar kerja sama ini menjadi lebih baik. Apalagi pada saat ini, BSI sedang fokus membangun capability digital.
“Secara gradual transaksi mulai bergeser ke online. Di mana 95% transaksi melalui e-channel dan hanya 5% melalui cabang. BSI mobile sendiri transaksinya cukup besar. Walaupun jumlah user baru mencapai 3 juta dari 15 juta costumer base kami. Tetapi yang aktif mungkin lebih dari separuh. Dan yang menarik adalah dari transaksi komulatif sampai September lalu, mencapai 75 juta kali, merupakan pertumbuhan yang pesat dibandingkan tahun lalu. Di mana kalau kami lihat dari sisi volume hampir mencapai Rp90 triliun,” papar dia.
Hal itu menandakan kalau transaksi melalui digital pada saat ini, jauh lebih tinggi daripada sebelum pandemi. Artinya, pandemi menyebabkan terjadinya perubahan costumer behavior. Sehingga harus cepat mengantisipasi dan melalui kerja sama ini, BSI serta LinkAja bisa melakukan banyak terobosan.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam rangka mempercepat proses kemandirian dan meningkatkan kuantitas berita yang ditayangkan di portal kesayangan Anda ini, kami mengharapkan kesediaan Anda untuk berdonasi melalui:
Bank Syariah Indonesia (dahulu Bank Syariah Mandiri): (451) 703 908 1002
Terima kasih atas perhatiannya, sekecil apapun perhatian Anda, pasti kami hargai. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Related Posts
Tarik tunai tanpa kartu Bank Muamalat sudah bisa di Indomaret
Bank Muamalat dan Muamalat Institute gelar program CSR
BI ubah pemenuhan giro wajib minimum bagi bank syariah dan UUS
Volume transaksi pengelolaan kas Bank Muamalat tumbuh dua digit
CIMB Niaga Syariah kerja sama pembiayaan syariah dengan UNUSA
No Responses