
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (Bank Syariah Indonesia) dan peringkat idAA(sy) untuk outstanding Sukuk Mudharabah BSM Subordinasi Tahun 2016. Sukuk subordinasi ini memiliki peringkat dua tingkat di bawah peringkat korporasi untuk memperhitungkan potensi penurunan nilai jika terjadi ketidaklayakan, sebagaimana diatur dalam Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (Peraturan OJK) No. 11/POJK.03/2016.
“Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil,” kata Pefindo dalam keterangan resminya, Selasa (9/11).
Obligor dengan peringkat idAAA memiliki peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kapasitasnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif dengan obligor Indonesia lainnya, lebih unggul.
Instrumen pembiayaan syariah dengan peringkat idAA(sy) berbeda dengan instrumen dengan peringkat tertinggi hanya sedikit. penerbit kapasitas untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang berdasarkan kontrak pembiayaan syariah, relatif terhadap emiten Indonesia lainnya, sangat kuat.
Peringkat tersebut mencerminkan dukungan Bank Syariah Indonesia yang sangat kuat dari pemegang saham utama, posisi yang sangat kuat di perbankan syariah segmen, permodalan yang sangat kuat, dan profil likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang sangat kuat. Namun, kekuatan ini sebagian diimbangi dengan kualitas asetnya yang moderat.
“Peringkat dapat diturunkan jika kami melihat adanya pelemahan material dari dukungan induk, yang dibuktikan dengan penurunan material dalam kepemilikan atau akontribusi yang memburuk kepada pemegang sahamnya,” kata Pefindo lagi.
Bank Syariah Indonesia didirikan pada Februari 2021 setelah merger antara bank syariah milik negara, yaitu PT Bank
BRIsyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri.
Per 30 Juni 2021, pemegang saham Bank Syariah Indonesia terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri, 50,83%), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI, 24,85%), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI, 17,25%), DPLK BRI Saham Syariah (1,60%), PT BNI Life Insurance (0,01%), PT Mandiri Sekuritas (0,00%) dan publik (5,46%).
Operasinya didukung oleh sekitar 20.000 karyawan, lebih dari 1.300 kantor, dan sekitar 1.800 ATM di seluruh Indonesia.
Sebelumnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau (BSI) menorehkan kinerja yang solid pada triwulan III 2021 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp2,26 triliun, naik 37,01 % secara year on year (YoY), seiring strategi bank syariah terbesar di Tanah Air ini yang fokus pada digitalisasi produk dan layanan pascamerger 1 Februari lalu.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat itu mengatakan, strategi BSI yang fokus pada digitalisasi, baik digitalisasi produk dan layanan kepada seluruh nasabahnya pascapenggabungan tiga bank syariah milik BUMN 1 Februari, telah mampu mendorong pertumbuhan laba bersih pada triwulan III tahun ini.
BSI pun berkomitmen terus berinovasi dalam layanan jasa keuangan termasuk digital bangking ke depan, sehingga meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bertransaksi bagi seluruh nasabah dan dapat memenuhi kebutuhan umat.
“Akselerasi digital menjadi salah satu fokus BSI dalam menggenjot bisnis. Hal ini tercermin dari transaksi kumulatif BSI Mobile yang mencapai 74,24 juta transaksi atau tumbuh 133% yoy. Hal lain juga ditunjukkan dengan kenaikan transaksi melalui e-channel pada September 2021 yang mencapai 162,40 juta transaksi atau 95% transaksi di BSI sudah menggunakan e-channel. Sedangkan sisanya sebanyak 5% masih menggunakan layanan di teller,” ujar Hery, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/10).
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam rangka mempercepat proses kemandirian dan meningkatkan kuantitas berita yang ditayangkan di portal kesayangan Anda ini, kami mengharapkan kesedian Anda untuk berdonasi melalui:
Bank Syariah Indonesia (dahulu Bank Syariah Mandiri): (451) 703 908 1002
Terima kasih atas perhatiannya, sekecil apapun perhatian Anda, pasti kami hargai. Wassalamualai Warahmatullahi Wabarakatuh.
Related Posts
OJK tetapkan saham Arsy Buana Travelindo sebagai efek syariah
ICDX fasilitasi transaksi perdagangan komoditi syariah BSI dan Maybank Indonesia
Rencana lelang SBSN pada 4 April 2023, catat syarat dan ketentuannya
Hasil infaq investasi reksa dana I-Hajj Syariah Fund, Mirae Asset dan Insight Invesments Management umrahkan 7 orang
Muslim Life Fair dorong UMKM naik kelas lewat sukuk syariah
No Responses