KNEKS siapkan program mencapai Indonesia sebagai pusat eksyar dunia

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)

Dalam upaya mencapai Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah terbesar di dunia, pemerintah melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), telah menyiapkan program-program untuk mencapai target tersebut, yakni Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI).

“Ini adalah pedoman lanskap ekonomi syariah nasional yang paling terkini,” kata Kepala Sekretariat KNEKS Wempi Saputra, seperti dilansir dari kemenkeu.go.id.

Terdapat empat pilar yang diturunkan dari MEKSI yakni Pengembangan Industri Produk Halal, Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Pengembangan Dana Sosial Syariah, serta Pengembangan dan Perluasan Kegiatan Usaha Syariah. Dari keempat pilar tersebut, diturunkan kembali dalam 13 program yang capaiannya telah dirasakan.

Wempi menjelaskan, dilihat dari sisi riset ekonomi keuangan syariah, KNEKS berkontribusi dalam pembentukan Bank Syariah Indonesia (BSI). Capaian selanjutnya dapat dilihat dari kodifikasi produk halal yang datanya dimasukkan ke dalam pemberitahuan ekspor barang di Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC).

“Jadi, nanti kalau kita ekspor ke luar negeri, itu mereka sudah bisa identifikasi ini memang produk halal sebab sudah ada angka untuk kodifikasinya,” kata Wempi.

Mengenai sertifikasi halal, Wempi menilai walaupun masih belum optimal, tetapi sudah diluncurkan dan sedang disosialisasikan secara masif. Kemudian, dilakukan pembentukan penyelenggara crowdfunding dengan UMKM sebagai fasilitator untuk pembiayaan.

Crowd funding di bidang ini sudah dapat izin OJK sehingga nanti bisa menggantikan sukuk ataupun saham syariah khusus untuk pendanaan UMKM,” ujar Wempi.

Di sisi lain, piloting KPBU syariah di Jalan Lintas Timur Sumatera dan Riau juga sudah direalisasikan dengan nilai hingga Rp1 triliun. Sementara, Gerakan Nasional Wakaf Uang menjadi inisiatif pengembangan wakaf uang yang sekarang sudah berjalan di masyarakat. 

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk adalah muslim memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Maka dari itu, saat ini pemerintah berfokus menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia.

“Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar memiliki potensi pasar yang besar, tetapi tidak tergarap optimal. Padahal, itu bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Wempi Saputra.

Lebih lanjut, Wempi memberikan contoh dalam konteks industri produk halal. Eksportir besar produk halal di dunia justru berasal dari negara Brazil dan negara-negara lain yang populasi muslimnya tidak sebesar Indonesia.

“Selain itu, saat ini inisiatif pembangunan global berfokus pada yang sifatnya sustainable development goals (SDG). Ekonomi syariah sebenarnya juga memiliki nilai-nilai yang konsisten untuk SDG, hanya saja kembali lagi perkembangannya belum tergarap optimal,” kata Wempi.

Kondisi tersebut mendorong Indonesia untuk bisa mengoptimalkan peran dari kegiatan ekonomi syariah dan membentuk KNEKS.

“Bukan hanya sekedar menjadi salah satu pilihan, tetapi menjadi arus utama atau mainstream yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di ekonomi global dengan memanfaatkan populasi atau demand potential yang begitu besar di Indonesia maupun dunia,” ujar Wempi.

 

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dalam rangka mempercepat proses kemandirian dan meningkatkan kuantitas berita yang ditayangkan di portal kesayangan Anda ini, kami mengharapkan kesedian Anda untuk berdonasi melalui:

Bank Syariah Indonesia (dahulu Bank Syariah Mandiri): (451) 703 908 1002

Terima kasih atas perhatiannya, sekecil apapun perhatian Anda, pasti kami hargai. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses