
Pemerintah secara masif mendorong inklusi keuangan hingga terjadi peningkatan menjadi 85,10% pada 2022. Angka tersebut lebih tinggi dari capaian inklusi keuangan 2021 yang sebesar 83,6%. Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) yang bertugas mengoordinasikan dan menyinkronkan pelaksanaan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) melakukan perluasan dan kemudahan akses layanan keuangan formal melalui layanan keuangan digital bagi seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan Perpres Nomor 114 Tahun 2020 tentang SNKI, kelompok sasaran prioritas keuangan inklusif di antaranya pemuda, mahasiswa, perempuan, dan pelaku UMKM. Sebagai salah satu upaya meningkatkan penetrasi inklusi keuangan, Sekretariat DNKI berkolaborasi dengan Universitas Airlangga dan Pegadaian Syariah menyelenggarakan Seminar Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah bagi kelompok tersebut di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/11).
Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Erdiriyo, dalam pemaparannya menyatakan perlunya kolaborasi yang intens untuk mendorong inklusi keuangan syariah. Lebih lanjut, Asdep Erdiriyo menyampaikan bahwa Sekretariat DNKI terus meningkatkan kerja sama secara intensif dengan perguruan tinggi dan pelaku UMKM untuk peningkatan inklusi keuangan berupa edukasi dan sosialisasi sehingga mereka dapat berpartisipasi pada program seperti Simpel iB, Laku Pandai, serta Pembiayaan UMKM.
“Pemerintah melalui Sekretariat DNKI terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait serta para pemangku kepentingan seperti lembaga keuangan syariah dan perguruan tinggi untuk mencapai target inklusi keuangan 90% di 2024,” ungkap Asdep Erdiriyo, seperti dilansir dari laman resmi Kemenko Perekonomian.
Perlu diketahui bahwa untuk pengembangan UMKM, pada 2022, pemerintah mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat dan KUR Syariah dengan plafon sebesar Rp373,17 triliun. Pembiayaan KUR Syariah yang salah satunya disalurkan oleh Pegadaian Syariah kepada wirausaha baru bertujuan membantu pengusaha pemula untuk mengembangkan usahanya pada tahap awal hingga dapat “naik kelas” seiring berkembangnya usaha.
Sebagai implementasi dari Kegiatan Keuangan Syariah Goes to Campus, juga dilaksanakan acara simbolis berupa Penyaluran KUR Syariah Pegadaian bagi Bisnis Startup Mahasiswa dan Pelaku UMKM di Jawa Timur, serta pemberian beasiswa dalam Tabungan Emas bagi Mahasiswa yg berprestasi. Turut hadir pada kegiatan tersebut Perwakilan Regional IV OJK Jawa Timur, Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur, Pimpinan PT Pegadaian Wilayah Jawa Timur, dan Civitas Akademika Universitas Airlangga Surabaya.
No Responses