
Kementerian Perdagangan sedang mencari bentuk Dewan Penunjang Ekspor (DPE) yang diperlukan untuk meningkatkan ekspor. Kehadiran dewan ini sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Indonesia memiliki badan penunjang ekspor tersendiri.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, ada dua pasar potensial yang bisa dikembangkan untuk menjadi penopang DPE, yaitu Indonesia islamic fashion dan industri halal Indonesia. Dua pasar itu dinilainya memiliki pasar yang besar, sehingga jika dikembangkan berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar regional atau bahkan dunia.
”Jika dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri, maka kita akan menguasai pasar regional dan mendunia,” tegas Mendag dalam keterangannya, Kamis (4/3).
Untuk itu, bersama Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional akan segera mencari bentuk yang tepat mengenai DPE ini. Tetapi Mendag memastikan DPE menjadi bagian dari pemerintah untuk menggalakkan ekspor, khususnya pada sektor Indonesia islamic fashion dan industri halal Indonesia.
“Dalam bayangan sementara saya, ini seperti stakeholders. Misalkan saja untuk mengembangkan islamic fashion pastinya harus ada desainer yang baik. Kemendag tidak punya desainer. Tetapi Kemendag bisa mengumpulkan desainer. Jadi bayangan kami, DPE ini stakeholders untuk menciptakan barang produksi yang disukai untuk menciptakan konsumen yang loyal,” kata dia.
Saat disinggung kapan pembentukan DPE dikerjakan? Dia menegaskan, sebagian besar dari 270 juta rakyat Indonesia adalah muslim. Tentunya mereka menginginkan agar industri halal ini dapat meningkat.
“Ini akan dikerjakan pada kesempatan pertama,” kata dia.
Selain itu, hal-hal lain yang diperlukan adalah menciptakan branding serta menyesuaikan dengan selera pasar sehingga menarik minat masyarakat untuk membeli produk Indonesia. Diharapkan merek Indonesia bisa menjadi primadona di pusat-pusat perbelanjaan di Indonesia. Kemendag harus memiliki kebijakan dan strategi
pengembangan pasar produk nasional. Salah satunya dengan mendukung program Bangga Buatan Indonesia. Pusat perbelanjaan dan mal harus terus didorong memberikan ruang khusus untuk produk dalam negeri, khususnya UMKM.
Terakhir, Mendag menyatakan pentingnya membangun optimisme Indonesia. Ini perlu dilakukan sebagai bagian dari upaya membangun kepercayaan pasar terhadap produk-produk Indonesia . Kementerian Perdagangan akan terus mendorong konsumsi masyarakat agar dapat kembali berbelanja untuk menggerakkan perekonomian nasional.
No Responses