
Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru (HD) didampingi Ketua TP PKK Provinsi Sumsel, Hj Febrita Lustia Herman Deru menghadiri dan membuka kegiatan SYAFARI (Syariah Festival Sriwijaya) 2021 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan di Hotel Arista Palembang, Kamis (22/7).
Dikesempatan tersebut HD mengatakan bahwa BI yang memerankan diri sebagai akselator, inisiator, dan regulator dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia harus didukung oleh berbagai sektor agar kemajuan ekonomi syariah di Indonesia dapat terwujud.
“Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim yang terbesar di dunia. Sumsel juga merupakan mayoritas muslim akan tetapi ekonomi syariah tidak begitu berkembang di sini. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya literasi yang kita berikan kepada masyarakat,” ungkap HD seperti dilansir dari sumselprov.go.id.
Terkait hal tersebut HD meminta agar setiap muslim untuk bertanggung jawab menyebarkan dan mensosialisasikan pengetahuan tentang ekonomi syariah di kehidupan masyarakat.
“Sudah saatnya sekarang kita akan dengungkan bahwa ekonomi syariah merupakan ekonomi yang fleksibel tidak hanya menentukan halal dan haram saja, ekonomi syariah dapat masuk di semua sektor. Sudah menjadi tanggung jawab setiap muslim untuk mensyiarkannya”, tegas HD.
Terkait dengan kegiatan SYAFARI yang diselenggarakan HD berharap semoga melalui festival ini, semua masyarakat dapat lebih mengenal apa itu ekonomi syariah serta mensosialisasikannya dan mengajak masyarakat lain untuk berpartisipasi dalam mengembangkan ekonomi syariah di Sumsel.
Selain itu HD juga berharap agar bank yang termasuk dalam himpunan Bank Ekonomi Syariah Indonesia untuk dapat menerapkan transparansi disetiap transaksinya serta gencar dalam mengedukasi dan mengenalkan ekonomi syariah kepada masyarakat agar ekonomi syariah dapat diterapkan pada kehidupan mereka.
“Di pola ekonomi apapun kita butuh transparansi, jangan sampai atas nama syariah kita menjadi tidak terbuka”, ucap HD.
Terkait dengan sertifikasi halal, HD meminta agar instansi terkait untuk lebih aktif dalam memberikan sertifikat halal kepada pelaku usaha khususnya UMKM.
“Untuk sertifikasi halal, lebih efisien jika kita dapat melakukannya dengan metode jemput bola agar pengusaha kecil dan pelaku UMKM mendapatkan sertifikasi halal pada produk mereka,” pinta HD.
Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan BI Sumsel Hari Widodo menjelaskan bahwa SYAFARI 2021 akan dilaksanakan pada 22 hingga 23 Juli 2021 di Kota Palembang yang juga merupakan rangkaian kegiatan dari Road to FESyar Regional Sumatera 2021 yang dilaksanakan di Pekanbaru Riau.
“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dari BI Sumsel dalam mendukung dan meningkatkan perkembangan ekonomi syariah di Sumsel”, ucap Hari.
Ia juga menyampaikan pada saat pelaksanaan SYAFARI 2021 akan diselenggarakan sejumlah lomba, di antaranya Tari kesenian Islami, lomba nasyid, dan lomba usaha ekonomi syariah dengan harapan dapat meningkatkan literasi ekonomi syariah, menyebarkan syiar ekonomi syariah dan mengembangkan ekonomi syariah di Sumsel.
Dikesempatan yang sama Kepala Departemen Regional Kantor Pusat Bank Indonesia, Soekowardojo secara virtual menyampaikan rasa apresiasinya terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh BI Sumsel.
“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi apa yang telah diselenggarakan oleh BI Sumsel dalam mengadakan kegiatan ini. Dan harapannya semoga dapat meningkatkan dan mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia dan berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat di Indonesia khususnya Sumsel,” ungkapnya.
Turut hadir Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel, Untung Nugroho, Karo Perekonomian, H Afrian Joni, Karo Humas dan Protokol Rika Efianti.
No Responses