
Dosen IPB University dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen Hermanto Siregar, mengomentari beberapa poin terkait Islamic green financing (pembiayaan hijau syariah/PHI) dalam pemulihan ekonomi nasional. Menurutnya, belanja masyarakat untuk produk halal dan gaya hidup akan lebih prospektif pascapandemi. Tak hanya itu, proyeksi keuangan syariah juga diasumsikan meningkat dibandingkan sebelum pandemi.
“Produk halal yang tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi Covid-19 adalah makanan halal. Begitu juga dengan pertumbuhan aset keuangan syariah global yang tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi. Bahkan pada 2024 diprediksi akan meningkat cukup tajam,” ujar dia Hermanto, seperti dilansir dari ipb.ac.id,
Lebih lanjut Hermanto menyampaikan, posisi Indonesia dalam keuangan syariah di beberapa sektor industri masih cukup baik. Ia menjelaskan, distribusi nilai terbesar dari aset keuangan syariah global ada di sektor perbankan. Sedangkan di Indonesia paling banyak ditemukan di pasar modal.
Aset keuangan dan perbankan syariah, lanjutnya, menunjukkan tren yang meningkat meski dampak pandemi cukup parah bagi Indonesia.
“Kemiringan pasar modal syariah dalam total aset cenderung meningkat. Laju pertumbuhannya juga meningkat tajam,” kata Hermanto Siregar.
Hermanto juga menjelaskan, pembiayaan dari bank syariah mengalami penurunan pada kuartal akhir 2020, meski jumlahnya belum negatif. Kendati begitu, pertumbuhan pembiayaan bank syariah terhadap pinjaman bank konvensional, laju pertumbuhan pembiayaan lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan syariah lebih tangguh dibandingkan dengan bank konvensional.
“Model pengembangan ekosistem rantai nilai halal oleh Bank Indonesia dikembangkan untuk meningkatkan nilai manfaat dari berbagai instrumen pembiayaan syariah. Misalnya, BI telah bekerja sama dengan pesantren untuk membangun pertanian terpadu yang berorientasi ekspor,” tambah Hermanto Siregar.
Dia mengatakan potensi pembiayaan hijau syariah harus dalam rangka mencapai kondisi lingkungan yang lebih baik. Baik dari segi finansial, sosial dan lingkungan. Tidak hanya itu, pemanfaatannya mencakup berbagai hal, seperti investasi dan pengembangan yang difokuskan pada proyek-proyek hijau. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir dampak perubahan iklim yang dirasakan akhir-akhir ini.
Green financing syariah harus mengintegrasikan green financing dengan ekonomi syariah. Dengan sasaran pembangunan berkelanjutan yang merupakan tujuan yang ingin dicapai. Semua tujuan tersebut dapat dikaitkan dengan landasan nilai-nilai Islam dalam ekonomi dan keuangan Islam.
“Jadi menyilangkan atau menggabungkan dua hal itu (ekonomi dan nilai-nilai Islam) adalah hal yang cocok dan tidak terlalu sulit,” ujarnya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam rangka mempercepat proses kemandirian dan meningkatkan kuantitas berita yang ditayangkan di portal kesayangan Anda ini, kami mengharapkan kesedian Anda untuk berdonasi melalui:
Bank Syariah Indonesia (dahulu Bank Syariah Mandiri): (451) 703 908 1002
Terima kasih atas perhatiannya, sekecil apapun perhatian Anda, pasti kami hargai. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
No Responses