
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengungkapkan, penyaluran dana bergulir ditargetkan sebesar Rp1,8 triliun pada 2022, di mana Rp900 miliar di antaranya untuk koperasi syariah.
“Per Oktober 2022, kami sudah menyalurkan sebesar Rp1,4 triliun, dan (Rp700 miliar) 50% disalurkan untuk syariah,” kata Supomo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/11).
Untuk itu, kata Supomo, dalam menyalurkan dana bergulir, pihaknya memiliki strategi khusus. Yakni, dalam memberikan pembiayaan kepada koperasi harus by design. “Kami berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk pelaku koperasi, hingga berkembang dan terbentuk ekosistem-ekosistem baru di bidang keuangan, khususnya syariah,” ujar Supomo.
Bagi Supomo, koperasi memang harus mendapat sentuhan, termasuk dari sisi regulasi, pengawasan, hingga perizinan, yang menandakan pemerintah hadir.
“LPDB-KUMKM sudah memiliki payung hukum dan pengawasan yang jelas. Sehingga, ke depan, kami meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia bisa menjadi kiblat dunia,” kata Supomo.
Di samping itu, sesuai PermenkopUKM Nomor 4/2020, LPDB-KUMKM juga sudah berubah dalam memberikan pembiayaan. “Selain harus by design, kami juga memberikan pendampingan,” kata Supomo.
Bimbingan teknis ini dilakukan tidak hanya menyasar calon mitra saja, tapi terus melakukan pendampingan kepada yang sudah menjadi mitra.
“Dengan adanya ancaman ekonomi global, maka LPDB-KUMKM terus menata diri dalam perkuatan permodalan koperasi,” kata Supomo.
Artinya, kata Supomo, koperasi harus sudah memiliki business plan. “Saya berharap dengan bimbingan teknis ini pola pikir ke depan dengan adanya business plan dan pendampingan, gerakan koperasi akan semakin maju,” kata Supomo
Related Posts
Wapres minta KDEKS Provinsi Aceh segera dibentuk
Buku ‘K.H. Ma’ruf Amin Bapak Ekonomi Syariah’ diluncurkan dari UIN Ar-Raniry
Pemprov DKI Jakarta fasilitasi pembayaran dan penyaluran ZIS
Kementerian Perdagangan dorong sertifikasi halal bagi UMKM
Presiden Jokowi menunaikan zakat dengan menggunakan robot zakat
No Responses