
SHARIAHFINANCE.ID-Film Buya Hamka merupakan hasil kerja sama Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan PT Starvision diharapkan tayang perdana dengan mengambil momentum liburan Idulfitri.
Ketua MUI bidang LSPBI KH Jeje Zainuddin mengatakan, pihaknya telah menandatangani MoU yang bersifat adendum. Yaitu, perubahan sebagian pasal tentang pembuatan film Buya Hamka yang semula hanya dua bagian, menjadi tiga bagian.
“Karena film Buya Hamka cukup panjang. Tidak baik jika diputar sekaligus,” kata dia dalam penandatanganan adendum MUI antara Starvision dengan MUI, seperti dilansir dari laman resmi MUI.
Proses pembuatan film Buya Hamka ini sudah dimulai sejak kepemimpinan MUI periode 2015-2020. Dalam perjanjian pertama itu, pada 2015 kemudian dilakukan perbaikan adendum perjanjian 2016 dan 2018. Sedangkan proses penggarapan film ini, sudah berjalan sejak periode sebelumnya dan proses film tersebut sudah selesai.
“Sekarang ini sedang finishing, editing untuk ke beberapa bagian, jadi sudah siap tayang,” jelasnya.
Dia berharap, bisa memberikan kesempatan kepada umat Islam, khususnya di Indonesia dan umumnya bangsa Indonesia di masa libur itu untuk menyaksikan menonton karya film bermutu dan berkualitas.
Dan tentunya, film ini mengandung nilai pendidikan pembentukan karakter bangsa dari seorang tokoh ulama besar, sekaligus Ketua MUI pertama yaitu Buya Hamka.
“Adapun persiapan penayangan film itu secara materiil dan konten sudah siap tayang. Tinggal menunggu momentum yang tepat agar betul-betul bisa dinikmati sebagian besar rakyat Indonesia khususnya kaum muslimin,” kata dia.
Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan, memberikan apresiasi terkait film Buya Hamka yang akan tayang dalam waktu dekat ini.
“Dalam waktu dekat ditayangkan bioskop di seluruh Indonesia,” kata dia.
Dia mengaku sudah menyaksikan tayang sebanyak tiga episode. Film Buya Hamka disadur dari kisah perjalanan tokoh yang terkenal dengan nama lengkap nama H Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo. Buya Amirsyah menjelaskan, sosok yang populer dengan nama penanya Hamka ini bukan saja seorang seorang ulama, melainkan juga filsuf, dan sastrawan terkemuka di berbagai negara.
Sementara Direktur PT Starvision yang juga produser film Buya Hamka, Chand Parwez Servia berharap, para penonton siap menanti film Buya Hamka yang tidak hanya unggul dalam bidang agama akan tetapi juga karena karakter beliau yang tepat dalam memperbaiki kondisi saat ini.
“Ini menjadi sesuatu yang patut dibanggakan sebagai film Indonesia yang dibuat dengan biaya terbesar selama ini dan insya Allah akan memberikan tontonan, tuntunan yang menghibur, tetapi juga penuh pesan. Tentunya akan ada kisah yang menarik tentang masa lalu Buya Hamka sebagai seorang ulama, serang nasionalis, sebagai orang yang sangat amanah hidupnya dengan kisah rumah tangganya dan kisah perjuangannya,’ papar dia.
Film Buya Hamkah disutradarai oleh Fajar Bustomi yang sukses menggarap Dilan 1990 (2018) yang berhasil meraup 6,3 juta penonton dan Dilan 1991.
Sementara sutradara Fajar Bustomi mengatakan, setelah hampir tujuh tahun, niat baik menjadikan kisah Buya Hamkah menjadi film akan segera terealisasi.
“Terima kasih kepada MUI yang telah mempercayakan kepada saya sebagai sutradara,” kata dia.
Dia berharap, lewat film Buya Hamkah ini bisa memberikan tontonan yang baik untuk seluruh umat.
“Kenapa film ini dibuat? Karena memang apa yang diajarkan Buya sampai sekarang masih relevan. Film ini tentang perjalanan Buya dari masih kecil hingga dia bisa menunjukan ke ayahnya kalau dia bisa sukses dan menjadi kebanggaan bagi keluarganya. Film ini juga menceritakan tentang kisah cinta yang sangat romantis, teladannya Buya, kesetiaannya Buya. Bahkan waktu di era pemerintahan Belanda dia diajak berpoligami, tetapi dia tidak mau melukai hati anak-anaknya dan istrinya, dia berusaha untuk tetap setia. Bagi saya itu sih ulama yang luar biasa. Teladan-teladan dari Buya ini jadi tontonan dan teladan,” papar dia.
Pemeran Buya Hamka jatuh ke tangan aktor peran Vino G. Bastian. Istri Buya Hamka, Siti Raham diperankan Laudya Cynthia Bella.
Film ini juga dibintangi oleh Desi Ratna Sari sebagai ibu Buya Hamka bernama Safiyah dan Donny Damara sebagai ayahnya, bernama Abdul Karim Amrullah.
Selain itu, ada Ayu Laksmi, Ayudya Bing Slamet, Mawar de Jongh, Ben Kasyafani, Verdi Solaiman, Teuku Rifnu Wikana, dan Rey Bong.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam rangka mempercepat proses kemandirian dan meningkatkan kuantitas berita yang ditayangkan di portal kesayangan Anda ini, kami mengharapkan kesediaan Anda untuk berdonasi melalui:
Bank Syariah Indonesia: (451) 703 908 1002
Terima kasih atas perhatiannya, sekecil apapun perhatian Anda, pasti kami hargai. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Related Posts
Wagub Jatim: SDM ekonomi syariah perlu dibangun lebih dini
Wapres harapkan literasi ekonomi keuangan syariah meningkat
Buku ‘K.H. Ma’ruf Amin Bapak Ekonomi Syariah’ diluncurkan dari UIN Ar-Raniry
Mengagumi keindahan arsitektur masjid di Indonesia
Jakarta Muslim Fashion Week 2024 bakal gelar Road to JMFW
No Responses