Investasi asuransi jiwa syariah pada triwulan II-2021 di pasar modal sebesar Rp25,49 triliun

Di situasi pandemi ini, investasi asuransi jiwa syariah, menunjukan eksistensi pertumbuhan positif pada triwulan II-2021, yakni mengalami kenaikan hingga menyentuh 2,61% dari triwulan II-2021. Komposisi investasi asuransi jiwa syariah pada triwulan II-2021 didominasi oleh pasar modal Rp25,49 triliun dengan persentase sebesar 84,30% dari total instrumen investasi.

“Saham syariah (Rp10,94 triliun), memberikan porsi paling besar dalam hal penempatan investasi, yakni sebesar 37,38% dari total investasi. Sedangkan pilihan kedua terbanyak adalah reksa dana syariah Rp7,70 triliun dengan proporsi 26,32% dari total investasi,” jelas Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) pada keterangan tertulisnya, Selasa (21/9).

Pada triwulan II-2021, delta kontribusi asuransi jiwa syariah tercatat sebesar Rp1.17 triliun dan delta klaim asuransi jiwa syariah tercatat pada angka Rp1,59 triliun. Keduanya berada di puncak tertinggi pada triwulan I-2021 dengan total delta kontribusi Rp2,02 triliun dan delta klaim Rp1,74 triliun. Penurunan tidak terlalu signifikan dan masih dibatas angka wajar, sehingga dalam hal ini, asuransi jiwa syariah masih menunjukan performa konsistensi pembayaran klaim dan manfaat dari anggotanya.

Rasio klaim dana tabarru’ asuransi jiwa syariah pada triwulan I-2021 mencapai angka 119,14%. Pada Juni 2020 sampai dengan Januari 20201, rasio klaim masih dalam koridor stabil. Sementara itu, terhitung sejak Februari hingga Juni 2021, berada di atas batas umumnya. Kenaikan tersebut dapat terjadi mengingat kenaikan kasus Covid-19, yang merupakan salah satu jaminan proteksi dari asuransi jiwa syariah.

ROA dan ROI asuransi jiwa syariah
ROI asuransi jiwa syariah pada triwulan II-2021 berada pada kisaran -0,32%, atau mengalami penurunan dari triwulan I-2021 yang berada pada kisaran -1,61%. Mengingat komposisi investasi asuransi jiwa syariah di pasar modal syariah (saham syariah, reksa dana syariah dan lain-lain) sebesar 84,30%, maka hal ini kemungkinan berkaitan dengan imbal hasil yang terjadi di pasar modal syariah yang perlu dilakukan analisis lebih lanjut. Karena dalam data historis satu tahun dari kuartal II-2020 sampai kuartal II-2021, Indeks Saham syariah Indonesia (ISSI) maupun IHSG mengalami kenaikan.

ROA dana perusahaan asuransi jiwa syariah pada triwulan II-2021, berada pada kisaran 2,72% yang mengalami penurunan sebesar 3,76%, jika dikomparasikan dengan tahun sebelumnya (YoY) sebesar 1,04% pada triwulan II-2021. Namun kondisi ini, masih menunjukan optimisme ROA asuransi jiwa untuk tumbuh ke depannya.

ROA menunjukan kinerja perusahaan dalam satu tahun terakhir yang tercermin dalam besar rasio klaim kuartal II-2021 sebesar 119,14%. Selain itu, faktor eksternal menunjukan tidak berpengaruh secara signifikan. Karena data inflasi menunjukkan adanya penurunan yang sebelumnya 1,96% pada kuartal II-2020 menjadi 1,33% pada kuartal II-2021. Berbeda dengan nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan dari periode sebelumnya seharga Rp14.302 pada triwulan II-2020 menjadi Rp14.496 pada triwulan II-2021.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses